Macam-macam Material
untuk Atap
DUTA PERKASA
Spesialis Rangka Atap Baja Ringan
Puri Losari Asri L5 Singosari Malang
085855499926
Penting
sekali untuk menentukan pilihan untuk jenis atap yang tepat untuk rumah Anda. Atap
merupakan salah satu bagian rumah yang paling terlihat dari luar dan sangat berpengaruh
terhadap penampilan rumah. Selain itu, manfaat atap untuk melindungi seisi
rumah dari pengaruh cuaca panas, dingin, hujan, angin dan lainnya. Rumah
sebagus apa pun kalau atapnya bocor tentu akan membuat bingung pemiliknya. Ada bermacam-macam
pilihan mateial untuk atap rumah. Inovasi-inovasi baru selalu bermunculan untuk
menggantikan yang lama dengan material yang lebih baru lebih unggul dan
memenuhi tuntutan teknik dan estetika bangunan baru. Berikut ini adalah
beberapa jenis material untuk atap rumah yang paling populer. Tetapi tidak
semua material cocok untuk rumah Anda dan masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahannya sendiri.
1. Sirap
Sirap
biasanya dibuat dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. Setiap
lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga
terlihat alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap
panas dan memberikan sirkulasi udara yang bagus bagi atap. Karena mahal dan
langkanya bahan serta berubahnya preferensi konsumen, kini sudah jarang orang
menggunakan sirap sebagai penutup atap.
2. Genteng Tanah Liat
Genteng
tanah liat dengan bermacam variasinya merupakan bahan atap yang paling banyak
dipakai. Genteng jenis ini sangat awet karena tidak dapat lapuk, terbakar atau
dirusak serangga. Bila jenis material dan pemrosesannya bagus, genteng tanah
liat sangat sedikit memerlukan perawatan.
3. Genteng Beton
Genteng
beton biasanya dibuat dari semen yang diperkuat dengan serat dan aditif
tertentu. Beberapa produk dilapisi dengan plastik, enamel, logam tipis, dan
material lainnya. Genteng beton sangat awet karena tahan api, pelapukan
dan serangga. Bentuk dan warnanya yang variatif juga menarik secara penampilan.
Kelemahan utama genteng beton adalah bobotnya yang berat (lebih berat dari
genteng tanah liat) dan harganya yang lebih mahal.
4. Genteng metal
Genteng
metal, sesuai namanya, terbuat dari logam antikarat. Bentuknya bisa dibuat
seperti sirap, genteng beton atau genteng tanah liat. Genteng jenis ini juga
awet, anti api dan bebas perawatan. Berbeda dengan seng yang biasa kita kenal,
genteng metal memantulkan panas sehingga menjaga rumah tetap sejuk. Genteng
metal juga ramah lingkungan karena terbuat dari material yang dapat didaur
ulang. Karena berbobot ringan, genteng metal tidak membutuhkan dudukan atap
yang kuat.
Kelemahan
utama genteng metal adalah harganya yang sangat mahal dibandingkan alternatif
lain. Namun, hal itu sebanding dengan keawetannya.
5.Seng
Seng
adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Seng terbuat dari
lembaran logam tipis bergelombang yang diikat satu sama lain dengan paku.
Kelemahan seng adalah sifatnya yang menahan panas, berkarat, kurang menarik
secara penampilan dan mudah terhempas angin.
6. Asbes
Asbes
memiliki karakteristik seperti seng yaitu murah, ringan dan tahan lama. Tidak
seperti seng, asbes tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk.
Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila
terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru
mesothelioma).
7. Bitumen
Struktur
atap bitumen ini biasanya terbuat kayu, beton, maupun baja ringan. Atap jenis
ini bentuknya bergelombang berupa lembaran dan terbuat dari campuran serat alam
dan aspal. Selain bobotnya yang ringan, atap bitumen juga kuat dan tidak mudah
pecah karena mengandung bahan aspal dan serat selulosa (kayu/pulp).
Struktur bahan dasar bitumen diproses dengan teknik penekanan dan pemanasan
tinggi sehingga atap jenis ini lebih fleksibel, kuat, dan tidak mudah patah.