Selasa, 22 Desember 2015

Rangka Atap Galvalum Malang


Macam-macam Material

 untuk Atap


DUTA PERKASA
  Spesialis Rangka Atap Baja Ringan 
 Puri Losari Asri L5 Singosari Malang
085855499926


Penting sekali untuk menentukan pilihan untuk jenis atap yang tepat untuk rumah Anda. Atap merupakan salah satu bagian rumah yang paling terlihat dari luar dan sangat berpengaruh terhadap penampilan rumah. Selain itu, manfaat atap untuk melindungi seisi rumah dari pengaruh cuaca panas, dingin, hujan, angin dan lainnya. Rumah sebagus apa pun kalau atapnya bocor tentu akan membuat bingung pemiliknya. Ada bermacam-macam pilihan mateial untuk atap rumah. Inovasi-inovasi baru selalu bermunculan untuk menggantikan yang lama dengan material yang lebih baru lebih unggul dan memenuhi tuntutan teknik dan estetika bangunan baru. Berikut ini adalah beberapa jenis material untuk atap rumah yang paling populer. Tetapi tidak semua material cocok untuk rumah Anda dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri.


1. Sirap

Sirap biasanya dibuat dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca.  Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara yang bagus bagi atap. Karena mahal dan langkanya bahan serta berubahnya preferensi konsumen, kini sudah jarang orang menggunakan sirap sebagai penutup atap.


2. Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat dengan bermacam variasinya merupakan bahan atap yang paling banyak dipakai. Genteng jenis ini sangat awet karena tidak dapat lapuk, terbakar atau dirusak serangga. Bila jenis material dan pemrosesannya bagus, genteng tanah liat sangat sedikit memerlukan perawatan.


3. Genteng Beton

Genteng beton biasanya dibuat dari semen yang diperkuat dengan serat dan aditif tertentu. Beberapa produk dilapisi dengan plastik, enamel, logam tipis, dan material lainnya.  Genteng beton sangat awet karena tahan api, pelapukan dan serangga. Bentuk dan warnanya yang variatif juga menarik secara penampilan. Kelemahan utama genteng beton adalah bobotnya yang berat (lebih berat dari genteng tanah liat) dan harganya yang lebih mahal.


4. Genteng metal

Genteng metal, sesuai namanya, terbuat dari logam antikarat. Bentuknya bisa dibuat seperti sirap, genteng beton atau genteng tanah liat. Genteng jenis ini juga awet, anti api dan bebas perawatan. Berbeda dengan seng yang biasa kita kenal, genteng metal memantulkan panas sehingga menjaga rumah tetap sejuk. Genteng metal juga ramah lingkungan karena terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Karena berbobot ringan, genteng metal tidak membutuhkan dudukan atap yang kuat.
Kelemahan utama genteng metal adalah harganya yang sangat mahal dibandingkan alternatif lain. Namun, hal itu sebanding dengan keawetannya.


5.Seng

Seng adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Seng terbuat dari lembaran logam tipis bergelombang yang diikat satu sama lain dengan paku. Kelemahan seng adalah sifatnya yang menahan panas, berkarat, kurang menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin.


6. Asbes

Asbes memiliki karakteristik seperti seng yaitu murah, ringan dan tahan lama. Tidak seperti seng, asbes tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma).


7. Bitumen

Struktur atap bitumen ini biasanya terbuat kayu, beton, maupun baja ringan. Atap jenis ini bentuknya bergelombang berupa lembaran dan terbuat dari campuran serat alam dan aspal. Selain bobotnya yang ringan, atap bitumen juga kuat dan tidak mudah pecah karena mengandung bahan aspal dan serat selulosa (kayu/pulp). Struktur bahan dasar bitumen diproses dengan teknik penekanan dan pemanasan tinggi sehingga atap jenis ini lebih fleksibel, kuat, dan tidak mudah patah.